Mungkin sebelumnya
teman-teman pernah mendengar atau bahkan mengalami yang namaya ketindisan.
Fenomena ketindisan ini bahkan dihubungkan dengan hal-hal gaib seperti, jin,
setan atau hal gaib lainnya. Tapi, sebenarnya ada penjelasan yang cukup logis berdasarkan
beberapa referensi.
Sleep Paralysis
Sleep paralysis adalah
bentuk perasaan menjadi sadar tapi tidak dapat bergerak. Ketika mengalami sleep
paralysis, sesorang akan merasakan sudah bangun dari tidurnya tapi tidak dapat
bergerak bahkan seseorang bisa merasa ditekan atau tersedak. Hal ini terjadi
ketika ada irregularitas ketika melewati fase tidur ke fase bangun.
Kapan muncul sleep
paralysis?
Sleep paralysis biasanya
muncul satu atau dua kali. jika sleep paralysis muncul ketika akan tidur, maka
disebut hypnagogic atau predormital sleep paralysis. Dan jika sleep paralysis
muncuk ketika akan bangun maka disebut hypnopompic atau postdormital sleep
paralysis. Pada saat kita mengalami ketindisan atau sleep paralysis biasanya
kita akan merasakan sesuatu duduk diatas dadanya kita atau bahkan kita
mengkhayal ada hantu ataupun makhluk magis lainnya. Hal ini bisa dikarenakan
ketika kita sedang mengalami sleep paralysis, kita masih berada dalam fase
mimpi dan tiba-tiba bangun dan masih mengkhayal sedangkan tubuh kita masih
dalam fase “off”.
Hypnagogic sleep paralysis
adalah ketika akan tidur, tubuh akan
menjadi relaks secara perlahan. Pada umumnya maka tubuh akan menjadi kurang
waspada pada lingkungan sehingga tubuh kita tidak akan merasakan perubahan
apapaun. Akan tetapi, jika tubuh kita masih dalam keadaan "aware"
ketika akan tidur, maka diri kita akan merasa sadar bahwa tidak bisa bergerak
atau berbicara.
Hypnopompic sleep paralysis
Ketika tidur, tubuh kita akan
mengalami yang namanya REM (rapid eye movement) dan NREM (non-rapid eye
movement). NREM akan muncul pertama selama tidur dan terjadi sampai 75% dari
seluruh waktu tidur yang dimiliki. Ketika tidur NREM, tubuh kita akan menjadi
relaks. Ketika tidur NREM sudah berakhir, maka fase tidur akan pindah ke fase
REM. Mata kita akan bergerak menjadi cepat dan muncul mimpi, tapi bagian
tubuh lainnya masih akan tetap sangat relaks. Otot-otot ditubuh akan
berubah menjadi "off" selama fase tidur REM. Dan KETIKA kita bangun
sebelum siklus REM berakhir, maka kita tidak akan bisa bicara atau bergerak.
Siapa
Saja yang bisa terkena Sleep Paralysis atau Ketindisan?
4 dari 10
orang pernah mengalami sleep paralysis atau ketindisan. Hal ini biasanya
disadari ketika sudah beranjak remaja. Baik laki-laki maupun perempuan dari
segala umur bisa mengalami sleep paralysis. Sleep paralysis atau ketindisan
bisa diturunkan dari keluarga. Faktor lain yang dapat dihubungkan dengan sleep
paralysis, yaitu
·
Kurang
tidur
·
Jadwal
tidur yang berubah
·
Kondisi
mental seperti stress, atau kelainan bipolar
·
Tidur
telungkup
·
Masalah
tidur seperti narcolepsy
·
Pemakaian
obat tertentu
Bagaimana
caranya kita menghindar dari Sleep Paralysis?
Kebanyakan
orang tidak membutuhkan pengobatan untuk sleep paralysis. Akan tetapi untuk
mengobati penyebab untuk sleep paralysis seperti narcolepsy, bisa digunakan.
Pengobatannya berupa:
- Memperbaiki kebiasaan tidur, seperti menetapkan lamanya tidur selama 6-8 jam setiap malam
- Menggunakan anti-depressan unutk membantu siklus tidur
- Mengobati gangguan tidur lainnya seperti narcolepsy atau kram kaki
Apa sih yang bisa kita lakukan untuk Sleep Paralysis?
Tidak ada yang namanya setan ditengah malam atau penculikan aien.
Jika kalian memiliki sleep paralysis atau ketindisan, kalian bisa mengambil
langkah-langka kecil untuk mengobatinya dirumah, Dimulai dengan mematiskan
kalian memiliki tidur yang cukup. Lakukan apapun untuk menghilangkan stress
dalam hidupmu, terutama sebelum tidur. Cobalah posisi tidur yang baru kalau sebelumnya
kalian tidur dengan posisi telungkup. Dan yang terakhir, hubungi dokter jika
kalian selalu mengalami sleep paralysis atau ketindisan setiap malamnya.
No comments:
Post a Comment