Saturday, June 2, 2012

Death & Drowning


Tenggelam? mungkin hal ini merupakan hal yang sudah biasa di film-film detektif, seperti Five-O, NCIS, Bones, CSI, Conan, dll. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seseorang yang bergerak dalam bidang forensik dalam mendiagnosa seseorang meninggal oleh karena tenggelam. Sekarang, kita akan membahas tentang tenggelam dilihat dari sisi forensik.

TENGGELAM (DROWNING)

Tenggelam adalah kematian akibat mati lemas (asfiksia) disebabkan masuknya air kedalam saluran pernafasan.Adapun beberapa istilah pada Drowning/Tenggelam:
1. Wet Drowning :
    Keadaan dimana cairan msk kedlm sal. pernafasan akibat spasme laring
2. Dry Drowning :
    Keadaan dimana cairan tidak masuk kedalam saluran pernafasan akibat spasme laring
3. Secondary Drowning :
   Terjadi gejala beberapa hari setelah korban tenggelam (diangkat dari air) dan korban meninggal akibat komplikasi
4. Immersion Syndrom
  • Korban tiba-tiba meninggal setelah tenggelam dalam air dingin akibat refleks vagal (vagal inhibisi), alkohol dan makanan terlalu banyak merupakan faktor pencetus.
  • Vagal Inhibisi krn perangsangan vagus pd drowning dpt terjd dlm bbrp cara :

    1. Masuknya air secara tiba-tiba kedalam nasofaring / laring
    2. Hantaman/ pukul pada abdomen misal pada saat berenang dimana abdomen jatuh terlebih dahulu dari pada kepala.
    3. Menyelam dengan kaki terlebih dahulu masuk kedalam air (duck diving)

Mekanisme kematian tenggelam
1. Asfiksia
2. Refleks Vagal (Sinus karotis)
3. Spasme Laring


PEMERIKSAAN JENAZAH
Yang perlu diperhatikan apakah korban masih hidup sebelum tenggelam atau sudah mati.
  • Cara: Test Diatome (gangang laut)
  • Diatom/ gangang dapat dijumpai pada air sungai, laut, air sumur. Bila seseorang hidup tenggelam maka cairan bersama diatome masuk ke saluran napas atau pencernaan.

Test diatome (+) = ditemukan 4-5/LB
Test diatome (-) = bukan berarti korban tidak bisa mati tenggelam, karena bisa mati akibat reflek spasme larging.

PEMERIKSAAN LUAR JENAZAH
1. Mayat dalam keadaan basah, mungkin berlumuran pasir, lumpur.
2. Lebam mayat
    - Dapat ditemukan di kepala, leher dan dada
3. Buih pada mulut atau lubang hidung.
    - Dapat juga ditemukan pada :
       * Strangulation
       * Waktu serangan epilepsi
       * Acute pulmonary oedema
    - Buih berupa balon kecil yang disebut Mushrom Like Mass :
        Halus, putih, liat, persisten
        Buih tidak kolaps bila disentuh ujung pisau
    - Pembusukan akan merusak buih tersebut pada pembusukan akan terbentuk pseudofoam
      > yaitu cairan darah menjadi gelembung - gelembung gas.
      Mekanisme terjadinya buih
      air masuk kedalam saluran nafas > merangsang selaput lendir mukosa sal. nafas > 
      mengeluarkan lendir/ mukous
      Pada saat tenggelam kadang-kadang kita bernafas > udara masuk kedalam saluran nafas
      bercampur dengan lendir, air dan udara > seolah-olah dikocok berbentuk buih
4. Cutis Anserina (goose flesh)
    - kulit dapat ditemukan bintil-bintil dan bulu roma (rambut halus tubuh)
    - Terjd rigor mortis pd M.Erector pilorum
5. Washer women’s hand
    - kulit telapak tangan dan kaki bewarna keputih-putihan dan keriput  karena inhibisi air
      kedalam cutis
6. Cadaveric spasme
    - Merupakan tanda vital yg terjadi korban berusaha menyelamatkan diri dgn memegang 
      apa saja spt rumput, kayu dll.
7. Bintik berdarah (ptechiae haemorrhage)
    - Ditemukan dibwh konyungtiva terutama kelopak mata bawah
    - Krn vasodilatasi pb.drh pd konyungtiva.
8. Luka-luka abrasi
    - Luka abrasi pada jari-jari, pada kuku > korban menggapai objek untuk menyelamatkan 
      diri
    - Luka lecet krn tergores dengan benda dalam air sering dikelirukan dengan 
      penganiayaan.

PEMERIKSAAN BEDAH JENAZAH
1. Busa halus dan benda asing (pasir, tumbuhan air) pada sal nafas (trakea, dan cabnya)
2. Paru-paru
    - Membesar (balloning) dan lebih berat dari normal karena terisi air..
    - Membesar sering menutupi jantung
    - Pada paru-paru ditemui cetakan-cetakan iga
    - Berat paru 2-3 x normal
    - Pada irisan :
                        * Terdpt bintik-bintik merah diantara warna abu-abu
                        * Keluar cairan darah yg mengandung buih-buih halus
                        * Gambaran paru tersebut disebut Emphysema aquasium
       Hal diatas Tidak terjadi bila :
                        - Tidak sadar saat tenggelam
                        - Mati oleh karena cardial inhibitor
                        - Laringeal spasme
                        - Ada pleural adhesion
3. Lambung membesar berisi air
4. Laring – Bendungan (Kongestif)
5. Pleura :
   - Terjadi pendarahan karena kompresi intra alveolar, pendarahan yang berupa bercak 
      yang agak besar disebabkan dinding penyekat intra alveoler
   - Tampak di :
                      * Bawah pleura
                      * Lobang bawah paru – lebih jernih pada permukaan intterlobar.
6. Obstruksi sirkulasi pulmonal
    - Krn inhalasi air -> distensi jant. kanan
    - Vena-vena membesar :
      * Berisi darah yg berwarna merah gelap
      * Darah tetap cair (pengenceran darah oleh inhalasi air -> mencegah koagulasi)

MENEGAKKAN DIAGNOSA MATI TENGELAM
1. Di temukan benda asing dalam sal napas.
    – Jika tidak ditemukan benda asing maka korban meninggal akibat
       • Vagal reflek
       • Spasme laryng
2. Orang yang sudah meninggal lalu di tenggelamkan maka cairan dapat masuk ke sal napas, 
    tapi tdk dpt masuk ke alveoli, sedangkan orang mati tenggelam maka :
    - Alveoli ada air
    - Alveoli ada benda asing
    - Paling sedikit di temukan adanya diatoma
3. Tes Diatoma
   – Jaringan paru paling perifer diambil sebanyak 100 gr. Lalu masukan kedalam tabung     
     reaksi, ditambahkankan As. Sulfat pekat, lalu endapkan selama10-12 Jam.
  – Panaskan setelah berbentuk bubur berwarna hitam gelap, lalu tambahkan asam nitrat    
    pekat tetes demi tetes, sampai menjadi jernih.- sentrifugal – endapan dilihat dibawah 
    mikroskop–jika ditemuka DIATOM maka akan tampak gambar seperti jarum-jarum halus.
    Hasil :
            • (+) Jika diatoma ditemukan 5 buah dalam lapang pandang luas
            • (+) Jika mati karena paru-paru kemasukan
Pemeriksaan diatoma pada kasus yang sudah membusuk, diambil : jar ginjal, otot skelat
atau sumsum tulang panjang/paha.
Mati tenggelam dapat juga OK. Spasme laryng sehingga air tidak masuk -> maka tes
diatom (-).
Untuk menegakkan diagnosa agak sulit.
                    Pada: 1. Mati di kolam renang
                             2. Mati di bathtup
                    Karena tidak ada diatome

Test Kimiawi Pada kasus Tenggelam
• Gettler:
- Menunjukan adanya perbedaan kadar kalorida dari darah yg diambil pd jant kanan & 
  jantung kiri.
• Durlacher
- Penentuan perbedaan berat jenis plasma dari jant kanan & jant kiri
• Poison & Gee
- Berpendapat bhw kedua tes tsb dpt dipakai sbg data konfirmatif dlm kasus tenggelam, 
  dgn catatan pemeriksaan dilakukan beberapa jam setelah tenggelam

Tenggelam dalam air tawar & air asin

• Tenggelam dalam air tawar
   – Kosentrasi elektrolit dalam air tawar lebih rendah dari pada konsentrasi dalam darah. > 
     sehingga air mudah diserap > tejadi hemodilusi darah > akibatnya terjadi hemolisis / 
     pecahnya sel-sel darah merah.
   – Akibat pengenceran darah > tubuh tubuh berusaha mengatasi diri dgn melepaskan 
     kalium (K+) dari otot jantung > K+ plasma meningkat > gangguan keseimbangan K+2CO++ 
     > Virbrilasi ventrikal, TD turun > anoxsia otak > mati

• Tenggelam dalam air asin
   – Konsentrasi elektrolit dalam air asin lebih tinggi dari konsentrasi dalam darah > air akan 
     tertarik dalam sirkulasi pulmonal kedalam jaringan paru. Menimbulkan udema paru
   – Hemokonsentrasi alveoli menyebabkan sirkulasi jadi lambat > menyebabkan payah 
     jantung > mati

Dengan referensi di atas, kita dapat menentukan apakah seseorang ini meninggal dikarenakan oleh tenggelam atau bukan. Dengan cara melihat didalam saluran pernapasan korban sisa-sisa komponen yang seharusnya terdapat dalam air tempat korban meninggal.

No comments:

Post a Comment