Mata merupakan salah satu organ yang terpenting untuk hidup seseorang. Bahkan dalam asuransi kecelakaan, mata merupakan aset termahal yang agan digantikan. Hal ini wajar karena mata adalah organ yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan fungsi penglihatannya.
Dalam menjalankan fungsinya, mata melakukan berbagai aktivitas penglihatan dengan cara yang sangat kompleks. Untuk itu, teman2 bisa melihat beberapa video berikut untuk membantu teman2 memahami fungsi mata.
focusing mechanism
cross section of an eyeball
The six ocular muscles
Wednesday, June 27, 2012
Contoh Leaflet Hipertensi
Untuk teman- teman yang ingin melihat contoh leaflet hipertensi, bisa di download di link dibawah.
SEMOGA BERMANFAAT...!!!
Tuesday, June 12, 2012
Jerawat "Akne Vulgaris"
Akne vulgaris => peradangan menahun folikel pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodus dan kista.
EPIDEMIOLOGI
- Kejadian
- Sangat umum pada orang muda (85%).
- Onset umur
- Pubertasi: 10-17 thn pada wanita; 14-19 thn pada pria; Bisa juga muncul pertama kali di umur 25 tahun
- Sex
- Lebih severe pada pria dibanding wanita.
- Race
- Lebih rendah di asia dan afrika
- Genetic Aspects
- Berhubungan dengan family. Severe acne dihubungkan dengan XYY syndrome
Faktor yang berhubungan dengan patogenesis penyakit antara lain :
- Perubahan pola keratinisasi dalam folikel.
- Produksi sebum yang meningkat.
- Terbentuknya fraksi asam lemak bebas yang menyebabkan terjadinya inflamasi.
- Peningkatan jumlah flora folikel (Propionibacterium acnes, Pityrosporum ovale dan Staphylococcus epidermidis).
Menurut Pillsburry, gradasi akne terbagi atas :
- Komedo di muka.
- Komedo, papul, pustul dan peradangan lebih dalam di muka.
- Komedo, papul, pustul dan peradangan lebih dalam di muka, dada, punggung
- Akne konglobata.
OTerdapat
komedo, papul,
pustul, nodus
dan kista.
OPredileksi
wajah, bahu,
dada, punggung
OMenurut
Pillsburry, gradasi
akne terbagi
atas :
OKomedo
di muka.
OKomedo,
papul, pustul
dan peradangan
lebih dalam
di muka.
OKomedo,
papul, pustul
dan peradangan
lebih dalam
di muka,
dada, punggung.
OAkne
konglobata.
Diagnosis ditegakkan atas dasar klinis dan pemeriksaan ekskohleasi sebum yaitu pengeluaran sumbatan sebum dengan komedo ekstraktor (sendok unna).
DIAGNOSIS BANDING
- Erupsi akneiformis yang disebabkan oleh induksi obat misalnya kortikosteroid, INH, barbiturat, bromida, yodida, difenil hidantoin dan ACTH.
- Akne venenata dan akne akibat rangsangan fisis.
- Rosasea.
- Dermatitis perioral.
Pencegahan
Menghindari terjadinya peningkatan jumlah lipid sebum dan perubahan isi sebum misalnya dengan diet rendah lemak dan karbohidrat dan melakukan perawatan kulit untuk membersihkan permukaan kulit.Menghindari terjadinya faktor pemicu terjadinya akne misalnya stres, kosmetik, alkohol, rokok.
Pengobatan
Saturday, June 2, 2012
Death & Drowning
Tenggelam? mungkin hal ini merupakan hal yang sudah biasa di film-film detektif, seperti Five-O, NCIS, Bones, CSI, Conan, dll. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seseorang yang bergerak dalam bidang forensik dalam mendiagnosa seseorang meninggal oleh karena tenggelam. Sekarang, kita akan membahas tentang tenggelam dilihat dari sisi forensik.
TENGGELAM (DROWNING)
Tenggelam adalah kematian akibat mati lemas (asfiksia) disebabkan masuknya air kedalam saluran pernafasan.Adapun beberapa istilah pada Drowning/Tenggelam:
1. Wet Drowning :
Keadaan dimana cairan msk kedlm sal. pernafasan akibat spasme laring
2. Dry Drowning :
Keadaan dimana cairan tidak masuk kedalam saluran pernafasan akibat spasme laring
3. Secondary Drowning :
Terjadi gejala beberapa hari setelah korban tenggelam (diangkat dari air) dan korban meninggal akibat komplikasi
4. Immersion Syndrom
- Korban tiba-tiba meninggal setelah tenggelam dalam air dingin akibat refleks vagal (vagal inhibisi), alkohol dan makanan terlalu banyak merupakan faktor pencetus.
- Vagal Inhibisi krn perangsangan vagus pd drowning dpt terjd dlm bbrp cara :
- Masuknya air secara tiba-tiba kedalam nasofaring / laring
- Hantaman/ pukul pada abdomen misal pada saat berenang dimana abdomen jatuh terlebih dahulu dari pada kepala.
- Menyelam dengan kaki terlebih dahulu masuk kedalam air (duck diving)
Mekanisme kematian tenggelam
1. Asfiksia
2. Refleks Vagal (Sinus karotis)
3. Spasme Laring
PEMERIKSAAN JENAZAH
Yang perlu diperhatikan apakah korban masih hidup sebelum tenggelam atau sudah mati.
- Cara: Test Diatome (gangang laut)
- Diatom/ gangang dapat dijumpai pada air sungai, laut, air sumur. Bila seseorang hidup tenggelam maka cairan bersama diatome masuk ke saluran napas atau pencernaan.
Test diatome (+) = ditemukan 4-5/LB
Test diatome (-) = bukan berarti korban tidak bisa mati tenggelam, karena bisa mati akibat reflek spasme larging.
PEMERIKSAAN LUAR JENAZAH
1. Mayat dalam keadaan basah, mungkin berlumuran pasir, lumpur.
2. Lebam mayat
- Dapat ditemukan di kepala, leher dan dada
3. Buih pada mulut atau lubang hidung.
- Dapat juga ditemukan pada :
* Strangulation
* Waktu serangan epilepsi
* Acute pulmonary oedema
- Buih berupa balon kecil yang disebut Mushrom Like Mass :
Halus, putih, liat, persisten
Buih tidak kolaps bila disentuh ujung pisau
- Pembusukan akan merusak buih tersebut pada pembusukan akan terbentuk pseudofoam
> yaitu cairan darah menjadi gelembung - gelembung gas.
Mekanisme terjadinya buih
air masuk kedalam saluran nafas > merangsang selaput lendir mukosa sal. nafas >
mengeluarkan lendir/ mukous
Pada saat tenggelam kadang-kadang kita bernafas > udara masuk kedalam saluran nafas
bercampur dengan lendir, air dan udara > seolah-olah dikocok berbentuk buih
4. Cutis Anserina (goose flesh)
- kulit dapat ditemukan bintil-bintil dan bulu roma (rambut halus tubuh)
- Terjd rigor mortis pd M.Erector pilorum
5. Washer women’s hand
- kulit telapak tangan dan kaki bewarna keputih-putihan dan keriput karena inhibisi air
kedalam cutis
6. Cadaveric spasme
- Merupakan tanda vital yg terjadi korban berusaha menyelamatkan diri dgn memegang
apa saja spt rumput, kayu dll.
7. Bintik berdarah (ptechiae haemorrhage)
- Ditemukan dibwh konyungtiva terutama kelopak mata bawah
- Krn vasodilatasi pb.drh pd konyungtiva.
8. Luka-luka abrasi
- Luka abrasi pada jari-jari, pada kuku > korban menggapai objek untuk menyelamatkan
diri
- Luka lecet krn tergores dengan benda dalam air sering dikelirukan dengan
penganiayaan.
PEMERIKSAAN BEDAH JENAZAH
1. Busa halus dan benda asing (pasir, tumbuhan air) pada sal nafas (trakea, dan cabnya)
2. Paru-paru
- Membesar (balloning) dan lebih berat dari normal karena terisi air..
- Membesar sering menutupi jantung
- Pada paru-paru ditemui cetakan-cetakan iga
- Berat paru 2-3 x normal
- Pada irisan :
* Terdpt bintik-bintik merah diantara warna abu-abu
* Keluar cairan darah yg mengandung buih-buih halus
* Gambaran paru tersebut disebut Emphysema aquasium
Hal diatas Tidak terjadi bila :
- Tidak sadar saat tenggelam
- Mati oleh karena cardial inhibitor
- Laringeal spasme
- Ada pleural adhesion
3. Lambung membesar berisi air
4. Laring – Bendungan (Kongestif)
5. Pleura :
- Terjadi pendarahan karena kompresi intra alveolar, pendarahan yang berupa bercak
yang agak besar disebabkan dinding penyekat intra alveoler
- Tampak di :
* Bawah pleura
* Lobang bawah paru – lebih jernih pada permukaan intterlobar.
6. Obstruksi sirkulasi pulmonal
- Krn inhalasi air -> distensi jant. kanan
- Vena-vena membesar :
* Berisi darah yg berwarna merah gelap
* Darah tetap cair (pengenceran darah oleh inhalasi air -> mencegah koagulasi)
MENEGAKKAN DIAGNOSA MATI TENGELAM
1. Di temukan benda asing dalam sal napas.
– Jika tidak ditemukan benda asing maka korban meninggal akibat
• Vagal reflek
• Spasme laryng
2. Orang yang sudah meninggal lalu di tenggelamkan maka cairan dapat masuk ke sal napas,
tapi tdk dpt masuk ke alveoli, sedangkan orang mati tenggelam maka :
- Alveoli ada air
- Alveoli ada benda asing
- Paling sedikit di temukan adanya diatoma
3. Tes Diatoma
– Jaringan paru paling perifer diambil sebanyak 100 gr. Lalu masukan kedalam tabung
reaksi, ditambahkankan As. Sulfat pekat, lalu endapkan selama10-12 Jam.
– Panaskan setelah berbentuk bubur berwarna hitam gelap, lalu tambahkan asam nitrat
pekat tetes demi tetes, sampai menjadi jernih.- sentrifugal – endapan dilihat dibawah
mikroskop–jika ditemuka DIATOM maka akan tampak gambar seperti jarum-jarum halus.
Hasil :
• (+) Jika diatoma ditemukan 5 buah dalam lapang pandang luas
• (+) Jika mati karena paru-paru kemasukan
Pemeriksaan diatoma pada kasus yang sudah membusuk, diambil : jar ginjal, otot skelat
atau sumsum tulang panjang/paha.
Mati tenggelam dapat juga OK. Spasme laryng sehingga air tidak masuk -> maka tes
diatom (-).
Untuk menegakkan diagnosa agak sulit.
Pada: 1. Mati di kolam renang
2. Mati di bathtup
Karena tidak ada diatome
Test Kimiawi Pada kasus Tenggelam
• Gettler:
- Menunjukan adanya perbedaan kadar kalorida dari darah yg diambil pd jant kanan &
jantung kiri.
• Durlacher
- Penentuan perbedaan berat jenis plasma dari jant kanan & jant kiri
• Poison & Gee
- Berpendapat bhw kedua tes tsb dpt dipakai sbg data konfirmatif dlm kasus tenggelam,
dgn catatan pemeriksaan dilakukan beberapa jam setelah tenggelam
Tenggelam dalam air tawar & air asin
• Tenggelam dalam air tawar
– Kosentrasi elektrolit dalam air tawar lebih rendah dari pada konsentrasi dalam darah. >
sehingga air mudah diserap > tejadi hemodilusi darah > akibatnya terjadi hemolisis /
pecahnya sel-sel darah merah.
– Akibat pengenceran darah > tubuh tubuh berusaha mengatasi diri dgn melepaskan
kalium (K+) dari otot jantung > K+ plasma meningkat > gangguan keseimbangan K+2CO++
> Virbrilasi ventrikal, TD turun > anoxsia otak > mati
• Tenggelam dalam air asin
– Konsentrasi elektrolit dalam air asin lebih tinggi dari konsentrasi dalam darah > air akan
tertarik dalam sirkulasi pulmonal kedalam jaringan paru. Menimbulkan udema paru
– Hemokonsentrasi alveoli menyebabkan sirkulasi jadi lambat > menyebabkan payah
jantung > mati
Dengan referensi di atas, kita dapat menentukan apakah seseorang ini meninggal dikarenakan oleh tenggelam atau bukan. Dengan cara melihat didalam saluran pernapasan korban sisa-sisa komponen yang seharusnya terdapat dalam air tempat korban meninggal.
Subscribe to:
Posts (Atom)