There are some ebook and journal for you,,,
Saturday, August 11, 2012
Friday, August 10, 2012
Happy Feet Two
Download File :
idws :
Part 1
Part 2
Part 3
Mediafire :
Part 1
Part 2
Part 3
Pass : vicksz
Subtitle English
Subtitle Indonesia
Join parts with hjsplit
Download Naruto Shippuden Movie 5 : Blood Prison
Link Download Jumbofiles (DVD)
Part 1 : Jumbofiles
Part 2 : Jumbofiles
Part 3 : Jumbofiles
Part 4 : Jumbofiles
Link Download Jumbofiles (LQ)
Jumbofiles
Enjoy!!!
Download Avatar : The Legend of Korra
Taking place 70 years after the events of "Avatar : The Last Airbender" this story follows the adventures of the Avatar after Aang - a passionate rebellious and fearless teenage girl from the Southern Water Tribe named Korra with three of the four elements under her belt (Earth, Water, and Fire). Korra seeks to master the final elemnt, Air. Her quest leads her to the epicenter of the modern "Avatar" wolrd Republic City - a metropolis that is fueled by steampunk technology. It is a virtual melting pot where benders and non-benders from all nations live and thrive. However, Korra discovers that Republic City is plagued by crime as well as a growing anti-bending revolution that threatebs to rip it apart. Under the tutelage of Aanf's son, Tenzin. Korra begins her airbending training while dealing with the dangers at large.
Download File
Subtitle : d-addic7ed
Episode 01-02 : idws
Episode 03 : idws
Episode 04 : idws
Episode 05 : idws
Episode 06 : idws
Episode 07 : idws
Episode 08 : idws
Episode 09 : idws
Episode 10 : idws
Episode 11 : idws
Episode 12 : idws
Completed : Book One
Download Film Detective Conan Drama Special 2011
Another Title : Challenge to Kudo Shinichi ~ The Mystery of the Legend of the Monster Bird
Date Released : 2011
Genre : Drama | Mystery
Quality : DVDRip
Sinopsis :
Genre : Drama | Mystery
Quality : DVDRip
Sinopsis :
To celebrate the Detective Conan anime and movies’ 15th anniversary, many special events have been lined up for the year 2011 as part of Detective Conan’s 15th Anniversary Special Project.
First, as we have previously reported, a new live-action TV special is set to be broadcast this spring, according to this week’s Weekly Shonen Sunday (Volume 11). Nearly five years after the last live-action TV special was aired, this third live-action adaptation of the Detective Conan series will have a new cast, starring 22-year-old Mizobata Junpei as Kudou Shinichi and 19-year-old Kutsuna Shiori as Mouri Ran. The story is set in a secluded village that is ruled by the legend of a mysterious bird, and is set to have taken place 100 days before Shinichi turned into Conan.
First, as we have previously reported, a new live-action TV special is set to be broadcast this spring, according to this week’s Weekly Shonen Sunday (Volume 11). Nearly five years after the last live-action TV special was aired, this third live-action adaptation of the Detective Conan series will have a new cast, starring 22-year-old Mizobata Junpei as Kudou Shinichi and 19-year-old Kutsuna Shiori as Mouri Ran. The story is set in a secluded village that is ruled by the legend of a mysterious bird, and is set to have taken place 100 days before Shinichi turned into Conan.
Hapus Rar kemudian rename
Detective Conan Drama Special 2011 (704x396 x264).mp4.001
Detective Conan Drama Special 2011 (704x396 x264).mp4.002
Monday, July 2, 2012
Peran Antioksidan (N-acetylcysteine) dalam Menangani Diabetes Melitus
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit dengan jumlah kasus cukup
yang banyak di Indonesia sehingga mendorong dunia kedokteran melakukan
pendalaman penanganan mengenai patogenesis dan terapinya. Oleh karena
itu, di Surabaya, diadakan pertemuan yang membahas penanganan diabetes
terbaru dalam acara “Surabaya Diabetes Update-XIX dan Metabolic
Cardiovascular Disease Surabaya Update-5” yang diselenggarakan di hotel
JW Marriott, 6-8 November 2009.
Salah satu topik yang dibahas dalam seminar ini adalah Peran
Antioksidan, khususnya peran N-acetylcysteine dalam menangani DM. Topik
ini dipresentasikan oleh DR. Dr. Gunawan Subrata, MBA, yang juga
merupakan Presiden Direktur P.T. Zambon Indonesia dan Far East
Countries.
Menurut DR.Gunawan, faktor penting yang dapat menimbulkan berbagai
penyakit pada manusia adalah adanya stres oksidatif dan inflamasi. Stres
oksidatif dapat menginaktivasi antiproteinase, disfungsi endothel/
jaringan, pelepasan mediator-mediator proinflamasi, serta aktivasi
sel-sel imunitas seperti lekosit polinukleus, limfosit, dan makrofag.
Sel-sel yang teraktivasi ini dapat memproduksi cytokine, oksidan, dan
banyak mediator lain yang berperan dalam inflamasi. Beberapa contoh dari
radikal bebas adalah superoksida (O2o), hydrogen peroksida (H2O2), dan hidroksil radikal (Oho)
dengan sifat yang sangat reaktif dan merupakan molekul yang tidak
stabil. Radikal bebas ini dapat mengubah susunan protein, lemak, dan
karbohidrat pada sel tubuh. Jika perubahan susunan terjadi pada bagian
yang penting pada sel tubuh maka sel tersebut tidak lagi dapat
menjalankan fungsinya secara normal. Sering kali antioksidan yang
dibentuk tubuh tidak cukup untuk mengimbangi kadar oksidan yang beredar
dalam tubuh sehingga diperlukan suplemen senyawa antioksidan.
DR. Gunawan menambahkan bahwa berdasarkan penelitian Lester Packer
dari University of California di Berkeley, Amerika Serikat, terdapat
ratusan macam antioksidan. Dari jumlah tersebut, hanya lima yang
merupakan key network antioxidants yaitu glutation, vitamin C, vitamin E, lipoic acid,
dan Coenzyme Q10 (CoQ10). Dua dari antioksidan ini tidak dapat
diproduksi dalam tubuh sehingga harus didapatkan dari makanan, yaitu
vitamin C dan vitamin E. Sedangkan tiga jenis yang lain diproduksi dalam
tubuh, tetapi kadarnya dapat menurun seiring pertambahan usia dan dalam
keadaan infeksi serta inflamasi.
Pada kasus DM, yang sering dikhawatirkan adalah timbulnya komplikasi
yang biasanya berpengaruh pada pembuluh darah, baik mikrovaskular maupun
makrovaskular serta sistem saraf. Gunawan menuturkan bahwa setidaknya
terdapat paling sedikit empat jalur pokok yang berperan pada kerusakan
pembuluh darah akibat hiperglikemia, yaitu peningkatan aktivitas poliol
yang menyebabkan akumulasi sorbitol dan fruktosa; peningkatan
pembentukan hasil akhir glikasi; aktivasi protein kinase C dan nuclear
factor-kB (NF-kB); serta peningkatan aliran hexosamine.
Pada DM, salah satu tanda yang ditemukan pada darah dan sel/jaringan
penderita adalah kadar Glutathione SulfHydryl (GSH) yang rendah, lanjut
Gunawan. Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa glutation diperlukan
oleh tubuh untuk mengatasi radikal bebas yang beredar dalam tubuh.
Glutation intraselular adalah antioksidan yang paling kuat menurut
Lester Packer. Jika kadar glutation berkurang maka kerusakan pada
sel/jaringan tubuh dapat terjadi, sehingga kehilangan atau penurunan
kadar GSH perlu ditingkatkan kembali. Salah satu cara untuk dapat
meningkatkan kadar GSH intraselular adalah dengan pemberian
N-acetylcysteine (NAC) yang merupakan prekursor dari glutation. Gunawan
menjelaskan bahwa pemberian glutation secara oral tidak efektif karena
akan dirusak oleh asam lambung dan enzim dalam tubuh sehingga tidak
efektif menjalankan fungsinya. Juga tidak mungkin untuk memberikan
bentuk aktif cysteine yaitu L-cysteine, karena absorpsinya rendah di
intestinal, kelarutan dalam air lemah, dan cepat mengalami metabolisme
di hati.
NAC adalah senyawa yang sudah digunakan dalam praktik klinik sejak
1960 sebagai zat mukolitik untuk penanganan penyakit respiratorik. Akan
tetapi, seiring perkembangan penelitian di bidang kedokteran, NAC
terbukti juga memberikan khasiat dalam mengatasi radikal bebas dan
inflamasi serta dapat memperbaiki sistem imun. NAC adalah senyawa yang
mengandung thiol bebas (SulHydryl = SH) yang juga merupakan prekursor
dari L-cysteine dan mempunyai rumus kimia C5H9NO3S. Selain sebagai free-radical scavenger yang bekerja langsung menetralkan radikal-radikal bebas, NAC juga bekerja sebagai antioksidan tidak langsung (indirect)
dengan menyediakan L-cysteine untuk meningkatkan produksi GSH secara
intraselular. Aktivitas antiinflamasi NAC mengontrol pelepasan sitokin
dan adhesi selsel inflamasi agar inflamasi tidak berkelanjutan;
meningkatkan sistem imun; serta memperbaiki kelainan struktur dan fungsi
sel darah merah pasien diabetes dalam membawa oksigen sehingga
memperbaiki hipoksia jaringan agar proses metabolisme energi dapat
berlangsung. Aktivitas antioksidan dan aktivitas menghambat TNF-kB
(faktor transkripsi DNA penting) dan AP-1 dari NAC sangat penting untuk
memperbaiki keadaan glikemia, resistensi insulin, dan mencegah kerusakan
DNA sel pada diabetes. Dengan demikian, NAC dapat berfungsi mencegah
komplikasi diabetes, mempertahankan kadar gula darah, dan mencegah
fluktuasi akut kadar gula dalam jangka waktu tertentu.
NAC dapat diserap secara cepat dan lengkap oleh sistem pencernaan dan
dapat segera dimetabolisme menjadi L-cysteine yang merupakan prekursor
lang-sung dari sintesis GSH intraseluler, lanjut Gunawan. Pada pasien
DM, DR.Gunawan menyarankan pemberian NAC minimal sebesar 1200 mg per
hari atau dua tablet effervescent 600 mg per hari. Produk
orisinil NAC yang tersedia di Indonesia dipasarkan oleh P.T. Zambon
Indonesia, yaitu Fluimucil yang diberikan secara oral (kapsul 200 mg,
sachet granul 200 mg, sachet granul 100 mg, dry syrup 75 ml dan
150 ml) serta Hidonac 20% (NAC 5 gram /25 ml yang berupa infus dan
ampul 10%; NAC 300 mg/3 ml) yang dapat diberikan per inhalasi dengan
nebulizer, intravena, dan deep intramuscular.
Sumber: http://http://www.jurnalmedika.com
Wednesday, June 27, 2012
Video "Bagaimana Mata Bekerja"
Mata merupakan salah satu organ yang terpenting untuk hidup seseorang. Bahkan dalam asuransi kecelakaan, mata merupakan aset termahal yang agan digantikan. Hal ini wajar karena mata adalah organ yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan fungsi penglihatannya.
Dalam menjalankan fungsinya, mata melakukan berbagai aktivitas penglihatan dengan cara yang sangat kompleks. Untuk itu, teman2 bisa melihat beberapa video berikut untuk membantu teman2 memahami fungsi mata.
focusing mechanism
cross section of an eyeball
The six ocular muscles
Dalam menjalankan fungsinya, mata melakukan berbagai aktivitas penglihatan dengan cara yang sangat kompleks. Untuk itu, teman2 bisa melihat beberapa video berikut untuk membantu teman2 memahami fungsi mata.
focusing mechanism
cross section of an eyeball
The six ocular muscles
Contoh Leaflet Hipertensi
Untuk teman- teman yang ingin melihat contoh leaflet hipertensi, bisa di download di link dibawah.
SEMOGA BERMANFAAT...!!!
Tuesday, June 12, 2012
Jerawat "Akne Vulgaris"
Akne vulgaris => peradangan menahun folikel pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodus dan kista.
EPIDEMIOLOGI
- Kejadian
- Sangat umum pada orang muda (85%).
- Onset umur
- Pubertasi: 10-17 thn pada wanita; 14-19 thn pada pria; Bisa juga muncul pertama kali di umur 25 tahun
- Sex
- Lebih severe pada pria dibanding wanita.
- Race
- Lebih rendah di asia dan afrika
- Genetic Aspects
- Berhubungan dengan family. Severe acne dihubungkan dengan XYY syndrome
Faktor yang berhubungan dengan patogenesis penyakit antara lain :
- Perubahan pola keratinisasi dalam folikel.
- Produksi sebum yang meningkat.
- Terbentuknya fraksi asam lemak bebas yang menyebabkan terjadinya inflamasi.
- Peningkatan jumlah flora folikel (Propionibacterium acnes, Pityrosporum ovale dan Staphylococcus epidermidis).
Menurut Pillsburry, gradasi akne terbagi atas :
- Komedo di muka.
- Komedo, papul, pustul dan peradangan lebih dalam di muka.
- Komedo, papul, pustul dan peradangan lebih dalam di muka, dada, punggung
- Akne konglobata.
OTerdapat
komedo, papul,
pustul, nodus
dan kista.
OPredileksi
wajah, bahu,
dada, punggung
OMenurut
Pillsburry, gradasi
akne terbagi
atas :
OKomedo
di muka.
OKomedo,
papul, pustul
dan peradangan
lebih dalam
di muka.
OKomedo,
papul, pustul
dan peradangan
lebih dalam
di muka,
dada, punggung.
OAkne
konglobata.
Diagnosis ditegakkan atas dasar klinis dan pemeriksaan ekskohleasi sebum yaitu pengeluaran sumbatan sebum dengan komedo ekstraktor (sendok unna).
DIAGNOSIS BANDING
- Erupsi akneiformis yang disebabkan oleh induksi obat misalnya kortikosteroid, INH, barbiturat, bromida, yodida, difenil hidantoin dan ACTH.
- Akne venenata dan akne akibat rangsangan fisis.
- Rosasea.
- Dermatitis perioral.
Pencegahan
Menghindari terjadinya peningkatan jumlah lipid sebum dan perubahan isi sebum misalnya dengan diet rendah lemak dan karbohidrat dan melakukan perawatan kulit untuk membersihkan permukaan kulit.Menghindari terjadinya faktor pemicu terjadinya akne misalnya stres, kosmetik, alkohol, rokok.
Pengobatan
Saturday, June 2, 2012
Death & Drowning
Tenggelam? mungkin hal ini merupakan hal yang sudah biasa di film-film detektif, seperti Five-O, NCIS, Bones, CSI, Conan, dll. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seseorang yang bergerak dalam bidang forensik dalam mendiagnosa seseorang meninggal oleh karena tenggelam. Sekarang, kita akan membahas tentang tenggelam dilihat dari sisi forensik.
TENGGELAM (DROWNING)
Tenggelam adalah kematian akibat mati lemas (asfiksia) disebabkan masuknya air kedalam saluran pernafasan.Adapun beberapa istilah pada Drowning/Tenggelam:
1. Wet Drowning :
Keadaan dimana cairan msk kedlm sal. pernafasan akibat spasme laring
2. Dry Drowning :
Keadaan dimana cairan tidak masuk kedalam saluran pernafasan akibat spasme laring
3. Secondary Drowning :
Terjadi gejala beberapa hari setelah korban tenggelam (diangkat dari air) dan korban meninggal akibat komplikasi
4. Immersion Syndrom
- Korban tiba-tiba meninggal setelah tenggelam dalam air dingin akibat refleks vagal (vagal inhibisi), alkohol dan makanan terlalu banyak merupakan faktor pencetus.
- Vagal Inhibisi krn perangsangan vagus pd drowning dpt terjd dlm bbrp cara :
- Masuknya air secara tiba-tiba kedalam nasofaring / laring
- Hantaman/ pukul pada abdomen misal pada saat berenang dimana abdomen jatuh terlebih dahulu dari pada kepala.
- Menyelam dengan kaki terlebih dahulu masuk kedalam air (duck diving)
Mekanisme kematian tenggelam
1. Asfiksia
2. Refleks Vagal (Sinus karotis)
3. Spasme Laring
PEMERIKSAAN JENAZAH
Yang perlu diperhatikan apakah korban masih hidup sebelum tenggelam atau sudah mati.
- Cara: Test Diatome (gangang laut)
- Diatom/ gangang dapat dijumpai pada air sungai, laut, air sumur. Bila seseorang hidup tenggelam maka cairan bersama diatome masuk ke saluran napas atau pencernaan.
Test diatome (+) = ditemukan 4-5/LB
Test diatome (-) = bukan berarti korban tidak bisa mati tenggelam, karena bisa mati akibat reflek spasme larging.
PEMERIKSAAN LUAR JENAZAH
1. Mayat dalam keadaan basah, mungkin berlumuran pasir, lumpur.
2. Lebam mayat
- Dapat ditemukan di kepala, leher dan dada
3. Buih pada mulut atau lubang hidung.
- Dapat juga ditemukan pada :
* Strangulation
* Waktu serangan epilepsi
* Acute pulmonary oedema
- Buih berupa balon kecil yang disebut Mushrom Like Mass :
Halus, putih, liat, persisten
Buih tidak kolaps bila disentuh ujung pisau
- Pembusukan akan merusak buih tersebut pada pembusukan akan terbentuk pseudofoam
> yaitu cairan darah menjadi gelembung - gelembung gas.
Mekanisme terjadinya buih
air masuk kedalam saluran nafas > merangsang selaput lendir mukosa sal. nafas >
mengeluarkan lendir/ mukous
Pada saat tenggelam kadang-kadang kita bernafas > udara masuk kedalam saluran nafas
bercampur dengan lendir, air dan udara > seolah-olah dikocok berbentuk buih
4. Cutis Anserina (goose flesh)
- kulit dapat ditemukan bintil-bintil dan bulu roma (rambut halus tubuh)
- Terjd rigor mortis pd M.Erector pilorum
5. Washer women’s hand
- kulit telapak tangan dan kaki bewarna keputih-putihan dan keriput karena inhibisi air
kedalam cutis
6. Cadaveric spasme
- Merupakan tanda vital yg terjadi korban berusaha menyelamatkan diri dgn memegang
apa saja spt rumput, kayu dll.
7. Bintik berdarah (ptechiae haemorrhage)
- Ditemukan dibwh konyungtiva terutama kelopak mata bawah
- Krn vasodilatasi pb.drh pd konyungtiva.
8. Luka-luka abrasi
- Luka abrasi pada jari-jari, pada kuku > korban menggapai objek untuk menyelamatkan
diri
- Luka lecet krn tergores dengan benda dalam air sering dikelirukan dengan
penganiayaan.
PEMERIKSAAN BEDAH JENAZAH
1. Busa halus dan benda asing (pasir, tumbuhan air) pada sal nafas (trakea, dan cabnya)
2. Paru-paru
- Membesar (balloning) dan lebih berat dari normal karena terisi air..
- Membesar sering menutupi jantung
- Pada paru-paru ditemui cetakan-cetakan iga
- Berat paru 2-3 x normal
- Pada irisan :
* Terdpt bintik-bintik merah diantara warna abu-abu
* Keluar cairan darah yg mengandung buih-buih halus
* Gambaran paru tersebut disebut Emphysema aquasium
Hal diatas Tidak terjadi bila :
- Tidak sadar saat tenggelam
- Mati oleh karena cardial inhibitor
- Laringeal spasme
- Ada pleural adhesion
3. Lambung membesar berisi air
4. Laring – Bendungan (Kongestif)
5. Pleura :
- Terjadi pendarahan karena kompresi intra alveolar, pendarahan yang berupa bercak
yang agak besar disebabkan dinding penyekat intra alveoler
- Tampak di :
* Bawah pleura
* Lobang bawah paru – lebih jernih pada permukaan intterlobar.
6. Obstruksi sirkulasi pulmonal
- Krn inhalasi air -> distensi jant. kanan
- Vena-vena membesar :
* Berisi darah yg berwarna merah gelap
* Darah tetap cair (pengenceran darah oleh inhalasi air -> mencegah koagulasi)
MENEGAKKAN DIAGNOSA MATI TENGELAM
1. Di temukan benda asing dalam sal napas.
– Jika tidak ditemukan benda asing maka korban meninggal akibat
• Vagal reflek
• Spasme laryng
2. Orang yang sudah meninggal lalu di tenggelamkan maka cairan dapat masuk ke sal napas,
tapi tdk dpt masuk ke alveoli, sedangkan orang mati tenggelam maka :
- Alveoli ada air
- Alveoli ada benda asing
- Paling sedikit di temukan adanya diatoma
3. Tes Diatoma
– Jaringan paru paling perifer diambil sebanyak 100 gr. Lalu masukan kedalam tabung
reaksi, ditambahkankan As. Sulfat pekat, lalu endapkan selama10-12 Jam.
– Panaskan setelah berbentuk bubur berwarna hitam gelap, lalu tambahkan asam nitrat
pekat tetes demi tetes, sampai menjadi jernih.- sentrifugal – endapan dilihat dibawah
mikroskop–jika ditemuka DIATOM maka akan tampak gambar seperti jarum-jarum halus.
Hasil :
• (+) Jika diatoma ditemukan 5 buah dalam lapang pandang luas
• (+) Jika mati karena paru-paru kemasukan
Pemeriksaan diatoma pada kasus yang sudah membusuk, diambil : jar ginjal, otot skelat
atau sumsum tulang panjang/paha.
Mati tenggelam dapat juga OK. Spasme laryng sehingga air tidak masuk -> maka tes
diatom (-).
Untuk menegakkan diagnosa agak sulit.
Pada: 1. Mati di kolam renang
2. Mati di bathtup
Karena tidak ada diatome
Test Kimiawi Pada kasus Tenggelam
• Gettler:
- Menunjukan adanya perbedaan kadar kalorida dari darah yg diambil pd jant kanan &
jantung kiri.
• Durlacher
- Penentuan perbedaan berat jenis plasma dari jant kanan & jant kiri
• Poison & Gee
- Berpendapat bhw kedua tes tsb dpt dipakai sbg data konfirmatif dlm kasus tenggelam,
dgn catatan pemeriksaan dilakukan beberapa jam setelah tenggelam
Tenggelam dalam air tawar & air asin
• Tenggelam dalam air tawar
– Kosentrasi elektrolit dalam air tawar lebih rendah dari pada konsentrasi dalam darah. >
sehingga air mudah diserap > tejadi hemodilusi darah > akibatnya terjadi hemolisis /
pecahnya sel-sel darah merah.
– Akibat pengenceran darah > tubuh tubuh berusaha mengatasi diri dgn melepaskan
kalium (K+) dari otot jantung > K+ plasma meningkat > gangguan keseimbangan K+2CO++
> Virbrilasi ventrikal, TD turun > anoxsia otak > mati
• Tenggelam dalam air asin
– Konsentrasi elektrolit dalam air asin lebih tinggi dari konsentrasi dalam darah > air akan
tertarik dalam sirkulasi pulmonal kedalam jaringan paru. Menimbulkan udema paru
– Hemokonsentrasi alveoli menyebabkan sirkulasi jadi lambat > menyebabkan payah
jantung > mati
Dengan referensi di atas, kita dapat menentukan apakah seseorang ini meninggal dikarenakan oleh tenggelam atau bukan. Dengan cara melihat didalam saluran pernapasan korban sisa-sisa komponen yang seharusnya terdapat dalam air tempat korban meninggal.
Monday, May 28, 2012
Fenomena "KETINDISAN" atau "SLEEP PARALYSIS"
Mungkin sebelumnya
teman-teman pernah mendengar atau bahkan mengalami yang namaya ketindisan.
Fenomena ketindisan ini bahkan dihubungkan dengan hal-hal gaib seperti, jin,
setan atau hal gaib lainnya. Tapi, sebenarnya ada penjelasan yang cukup logis berdasarkan
beberapa referensi.
Sleep Paralysis
Sleep paralysis adalah
bentuk perasaan menjadi sadar tapi tidak dapat bergerak. Ketika mengalami sleep
paralysis, sesorang akan merasakan sudah bangun dari tidurnya tapi tidak dapat
bergerak bahkan seseorang bisa merasa ditekan atau tersedak. Hal ini terjadi
ketika ada irregularitas ketika melewati fase tidur ke fase bangun.
Kapan muncul sleep
paralysis?
Sleep paralysis biasanya
muncul satu atau dua kali. jika sleep paralysis muncul ketika akan tidur, maka
disebut hypnagogic atau predormital sleep paralysis. Dan jika sleep paralysis
muncuk ketika akan bangun maka disebut hypnopompic atau postdormital sleep
paralysis. Pada saat kita mengalami ketindisan atau sleep paralysis biasanya
kita akan merasakan sesuatu duduk diatas dadanya kita atau bahkan kita
mengkhayal ada hantu ataupun makhluk magis lainnya. Hal ini bisa dikarenakan
ketika kita sedang mengalami sleep paralysis, kita masih berada dalam fase
mimpi dan tiba-tiba bangun dan masih mengkhayal sedangkan tubuh kita masih
dalam fase “off”.
Hypnagogic sleep paralysis
adalah ketika akan tidur, tubuh akan
menjadi relaks secara perlahan. Pada umumnya maka tubuh akan menjadi kurang
waspada pada lingkungan sehingga tubuh kita tidak akan merasakan perubahan
apapaun. Akan tetapi, jika tubuh kita masih dalam keadaan "aware"
ketika akan tidur, maka diri kita akan merasa sadar bahwa tidak bisa bergerak
atau berbicara.
Hypnopompic sleep paralysis
Ketika tidur, tubuh kita akan
mengalami yang namanya REM (rapid eye movement) dan NREM (non-rapid eye
movement). NREM akan muncul pertama selama tidur dan terjadi sampai 75% dari
seluruh waktu tidur yang dimiliki. Ketika tidur NREM, tubuh kita akan menjadi
relaks. Ketika tidur NREM sudah berakhir, maka fase tidur akan pindah ke fase
REM. Mata kita akan bergerak menjadi cepat dan muncul mimpi, tapi bagian
tubuh lainnya masih akan tetap sangat relaks. Otot-otot ditubuh akan
berubah menjadi "off" selama fase tidur REM. Dan KETIKA kita bangun
sebelum siklus REM berakhir, maka kita tidak akan bisa bicara atau bergerak.
Siapa
Saja yang bisa terkena Sleep Paralysis atau Ketindisan?
4 dari 10
orang pernah mengalami sleep paralysis atau ketindisan. Hal ini biasanya
disadari ketika sudah beranjak remaja. Baik laki-laki maupun perempuan dari
segala umur bisa mengalami sleep paralysis. Sleep paralysis atau ketindisan
bisa diturunkan dari keluarga. Faktor lain yang dapat dihubungkan dengan sleep
paralysis, yaitu
·
Kurang
tidur
·
Jadwal
tidur yang berubah
·
Kondisi
mental seperti stress, atau kelainan bipolar
·
Tidur
telungkup
·
Masalah
tidur seperti narcolepsy
·
Pemakaian
obat tertentu
Bagaimana
caranya kita menghindar dari Sleep Paralysis?
Kebanyakan
orang tidak membutuhkan pengobatan untuk sleep paralysis. Akan tetapi untuk
mengobati penyebab untuk sleep paralysis seperti narcolepsy, bisa digunakan.
Pengobatannya berupa:
- Memperbaiki kebiasaan tidur, seperti menetapkan lamanya tidur selama 6-8 jam setiap malam
- Menggunakan anti-depressan unutk membantu siklus tidur
- Mengobati gangguan tidur lainnya seperti narcolepsy atau kram kaki
Apa sih yang bisa kita lakukan untuk Sleep Paralysis?
Tidak ada yang namanya setan ditengah malam atau penculikan aien.
Jika kalian memiliki sleep paralysis atau ketindisan, kalian bisa mengambil
langkah-langka kecil untuk mengobatinya dirumah, Dimulai dengan mematiskan
kalian memiliki tidur yang cukup. Lakukan apapun untuk menghilangkan stress
dalam hidupmu, terutama sebelum tidur. Cobalah posisi tidur yang baru kalau sebelumnya
kalian tidur dengan posisi telungkup. Dan yang terakhir, hubungi dokter jika
kalian selalu mengalami sleep paralysis atau ketindisan setiap malamnya.
Wednesday, May 9, 2012
Fisiologi Sirkulasi dan Mikrosirkulasi
Sirkulasi (Pembuluh Darah)
Sistem vaskular terdiri dari arteri, kapiler dan vena melalui jantung yang memompa darah ke seluruh tubuh. Yang paling penting dalam sistem vaskular adalah perpindahan proses transportasi darah dan pemindahan zat dari pembuluh ke jaringan dan juga sebaliknya. Interpretasi yang berhubungan dengan sirkulasi yang paling sering diperiksa adalah denyu nadi dan tekanan darah. Denyut nadi al adalah 60-100 kali/menit dan tekanan darah normal adalah 100-120/60-80 mmHg.
Mikrosirkulasi
Dalam mikrosirkulasi, yang paling penting adalah kapiler dimana kapiler adalah tempat yang paling ideal untuk terjadinya pertukaran. Di dinding kapiler tidak tedapat sistem transpor yang diperantari oleh pembawa, kecuali kapiler di otak yang berperan dalam sawar darah-otak. Bahan-bahan dipertukarkan menembus dinding kapiler terutama dengan difusi.
Pengaturan Vasomotion
Darah umumnya tidak mengalir secara terus menerus melalui kapiler. Akan tetapi, secara intermitten, yang mengalir dan berhenti setiap beberapa detik atau beberapa menit. Penyebab timbulnya aliran intermitten ini disebut vasomotion yang berarti kontraksi intermitten pada metarteriol dan sfingter prekapiler. Sfingter prekapiler berfungsi sebagai pintu untuk menyalurkan darah ke kapiler sesungguhnya. Faktor yang terpenting dalam pengaturan ini adalah konsentrasi oksigen dalam jaringan serta kebutuhan jaringan akan oksigen. Ketika jaringan membutuhkan oksigen atau nutrisi yang lebih banyak maka sfingter prekapiler akan membuka lebih sering dan lebih lama.
Filtrasi Cairan yang Melewati Kapiler ditentukan oleh Tekanan Hidrostatik dan Osmotik Koloid
- Tekanan Kapiler (Pc), yang cenderung mendorong cairan keluar melalui membran kapiler.
- Tekanan cairan interstisial (Pif), yang cenderung mendorong cairan ke dalam melalui membran kapiler.
- Tekanan osmotik koloid plasma kapiler IÏ€p), yang cenderung menimbulkan osmosis cairan ke dalam melalui membran kapiler.
- Tekanan osmotik koloid cairan interstisial (Ï€if), yang cenderung menimbulkan osmosis cairan keluar melalui membran kapiler.
Jika jumlah dari keempat daya ini, yaitu tekanan filtrasi netto (net filtration pressure/NFP), bernilai positif, maka cairan akan berpindah dari kapiler ke ruang interstisial, dan jika bernilai negatif maka akan terjadi absorpsi cairan dari ruang interstisial ke dalam kapiler. Cara perhitungannya, yaitu:
NFP = Pc – Pif – Ï€p + Ï€if
Jika terjadi filtrasi, maka terdapat kecepatan filtrasi cairan melalui membran kapiler yang juga dipengaruhi oleh koefisien filtrate kapiler (Kf). Kf adalah suatu ukuran kapasitas membran kapiler dalam memfiltrasi air untuk setiap nilai NFP dan biasanya dinyatakan sebagai mL/menit per mmHg nilai tekanan fltrasi netto. Jadi, kecepatan filtrasi cairan kapiler dapat ditentukan sebagai berikut.
Kec Filtrasi = Kf x NFP
Sistem Limfatik
Sistem limfatik adalah jalur tambahan tempat cairan dapat mengalir dari ruang interstisial ke dalam darah. Dalam sistem vaskular, pembuluh limfe sangat berguna untuk mengabsorbsi cairan yang ada di interstisial berdasarkan gradien perbedaan tekanan seperti hukum Starling dan mengembailkan cairan tersebut melalui jalur kelenjar limfe dan dikembalikan dalam sirkulasi darah.
Pengaturan Tekanan Darah
Tekanan darah arteri rata-rata adalah gaya utama yang mendorong darah ke jaringan. Pengaturan tekanan darah arteri rata-rata dilakukan dengan mengontrol curah jantung, resistensi perifer total, dan volume total. Tekanan ini harus diatur secara ketat karena dua alasan, yaitu tekanan tersebut harus cukup tinggi untuk menghasilkan gaya dorong yang cukup karena tanpa tekanan ini, otak dan jaringan lain tidak akan menerima aliran yang adekuat; alasan yang kedua adalah tekanan tidak boleh terlalu tinggi sehingga menimbulkan beban kerja tambahan bagi jantung dan meningkatkan resiko kerusakan pembuluh serta kemungkinan rupturnya pembuluh-pembuluh halus. Penentu utama tekanan darah arteri rata-rata adalah curah jantung dan resistensi perifer total, yang dapat dirumuskan dengan :
Tekanan Darah Arteri Rata-Rata = Curah Jantung x Resistensi Perifer Total
Di lain sisi ada faktor-faktor yang mempengaruhi curah jantung dan resistensi perifer total, sehingga pengaturan tekanan darah menjadi sangat kompleks. Perubahan setiap faktor tersebut akan merubah tekanan darah kecuali apabila terjadi perubahan kompensatorik pada variable lain sehingga tekanan darah konstan.
Setiap perubahan pada tekanan darah rata-rata akan mencetuskan refleks baroreseptor yang diperantarai secara otonom dan mempengaruhi jantung serta pembuluh darah untuk menyesuaikan curah jantung dan resistensi perifer total sebagai usaha untuk memulihkan tekanan darah ke normal. Reseptor terpenting yang berperan dalam pengaturan terus-menerus tekanan darah adalah sinus karotikus dan baroreseptor lengkung aorta, yang merupakan mekanoreseptor yang peka terhadap perubahan tekanan arteri rata-rata dan tekanan nadi.
a. Refleks baroreseptor sebagai respon terhadap peningkatan tekanan darah
b. Refleks baroreseptor sebagai respon terhadap penurunan tekanan darah
Termoregulasi
Suhu tubuh manusia tetap menjadi konstan walaupun ada perubahan suhu lingkungan. Homeotermi terjadi untuk menyesuaikan suhu tubuh manusia yang utama tetap menjadi 37oC. Untuk ekstremitas dan kulit terjadi poikilothermy dimana temperaturnya bervariasi yag dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
Jumlah panas yang diproduksi tergantung dari energi metabolism. Pada keadaan istirahat, sekitar 56% dari total produksi panas terjadi di organ internal dan sekitar 18% terjadi di otot dan kulit. Pada saat olahraga, produksi panas meningkat beberapa kali lipat dimana dihasilkan dari kerja otot sampai 90%. Sedangkan untuk mempertahankan panas, tubuh dapat membuat beberapa gerakan tambahan dan kontraksi otot yang tidak disadari (menggigil). Panas yang dihasilkan tubuh diabsorbsi oleh aliran darah dan disebarkan ke seluruh tubuh.
1. Guyton AC, Hall JE. Textbook of medical
physiology. 11th edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2006.
2. Sherwood L. Human physiology: From cells
to system. 7th edition. Toronto: Brooks/Cole Cengage Learning; 2010.
3. Despopoulos Agamemnon, M.D. Thieme: Color atlas of Physiology. 5th edition. Institute of Physiology,
University of Wuerzburg.Wuerzburg, Germany; 2003
Saturday, May 5, 2012
Fisiologi Jantung
Struktur
Anatomi Jantung
Ruangan Jantung
Jantung
terdiri dari 4 ruangan yang dibentuk oleh atrium dan ventrikel. Terdapat 2
ruangan dibagian atas yang terdiri dari atrium kanan dan atrium kiri. Sedangkan
dibagian bawah ada 2 ruangan yang terdiri dari ventrikel kanan dan ventrikel
kiri
Selaput dan Otot Jantung
Jantung diselubungi oleh selaput yang disebut perikardium. Lapisan pembungkus jantung
sebelah dalam menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan sebelah
luar lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antara organ dalam
tubuh yang terjadi karena gerakan memompa jantung.
Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, maka
otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara
bergantian. Jantung berdetak 100 ribu kali per hari atau memompa sekitar 2000
galon darah per hari. Jantung ternyata merupakan otot dalam tubuh yang paling
keras bekerja, dan yang terkuat. Dinding jantung tersusun atas 3 lapisan, dari
dalam terdiri dari:
1.
Endokardium merupakan
lapisan jantung paling dalam merupakan lapisan endotel yang berlanjut ke
pembuluh darah arteri dan vena.
2.
Miokardium merupakan
bagian jantung yang berotot tersusun atas otot jantung (myocard).
Otot-otot jantung tersebut berkontraksi dan memompa darah melalui pembuluh
arteri.
3.
Epikardium atau
disebut perikardium visceralis merupakan bagian jantung yang paling luar
tersusun atas jaringan ikat.
Katup
jantung
Katup jantung berfungsi
menjaga tekanan darah dan menjaga agar darah tidak mengalir kembali ke tempat
semula. Terdapat 4 buah katup di dalam jantung. Yaitu mitral, trikuspid,
aortik, dan pulmonik (sering juga disebut dengan pulmomer).
Katup-katup tersebut berfungsi untuk mengatur jalannya aliran darah menuju ke
arah yang benar. Tiap katup mempunyai penutup yang disebut leaflets atau
cusps. Katup mitral mempunyai 2 buah leaflets , yang lainnya
memiliki 3 buah leaflets.
Bagian kanan dan kiri
jantung bekerja secara bersamaan membuat suatu pola yang bersambung secara
terus menerus yang membuat darah akan terus mengalir menuju jantung paru-paru
dan bagian tubuh lainnya.
·
Darah memasuki jantung melalui 2
pembuluh balik besar (vena cava) inferior yang membawa carbondioksida dari bagian tubuh bawah dan superior dari bagian
tubuh atas tubuh menuju ke bagian kanan atrium.
·
Ketika atrium berkontraksi,darah
mengalir dari bagian kanan atrium menuju bagian kanan ventrikel melalui
katup trikuspid.
·
Ketika ventrikel penuh, maka katup
triskupid akan menutup untuk mencegah darah mengalir kembali ke bagian atrium ketika ventrikel berkontraksi.
·
Ketika ventrikel berkontraksi,
darah akan mengalir keluar melalui katup pulmonik menuju arteri dan
paru-paru yang mana pada bagian ini darah akan mendapatkan oksigen.
·
Bagian vena pulmonary akan
mengosongkan darah yang telah mengandung oksigen dari paru-paru menuju ke
bagian kiri atrium
·
Ketika atrium berkontraksi,
darah akan mengalir menuju bagian ventrikel sebelah kiri melalui katup mitral.
·
Ketika ventrikel penuh maka
katup mitral akan tertutup untuk mencegah darah mengalir kembali ke atrium
ketika ventrikel berkontraksi.
·
Ketika ventrikel berkontraksi
maka darah akan meninggalkan jantung melalui katup aortik menuju ke
seluruh tubuh.
Elektrofisiologi
Jantung
Kontraksi
sel otot jantung dalam siklus dipicu oleh aksi potensial yang menyebar ke
seluruh membran sel otot. Terdapat dua
jenis khusus sel otot jantung, yaitu:
-
Sel Kontraktil, yang membentuk 99% dari
sel-sel otot jantung, melakukan kerja mekanis memompa darah. Dalam keadaan
normal, sel ini tidak membentuk sendiri potensial aksinya.
-
Sel otoritmik, yang tidak berkontraksi tapi
khusus memulai dan menghantarkan potensial aksi yang menyebabkan kontraksi
sel-sel jantung kontraktil.
Sel
otoritmik jantung merupakan sel otot khusus yang berbeda dari sel saraf dan sel
otot rangka, dimana sel otoritmik jantung tidak memiliki potensial istirahat.
Sel ini memperlihatkan aktivitas pemacu yaitu potensial membrannya secara
perlahan terdepolarisasi sampai ke ambang (potensial pemacu). Dengan siklus
yang berulang tersebut, sel-sel otoritmik memicu potensial aksi, yang kemudian
menyebar ke seluruh jantung untuk memicu denyut berirama tanpa rangsangan saraf
apapun. Sel -sel jantung otoritmik ini membentuk area tersendiri di
tempat-tempat berikut.
1.
Nodus Sinoatrial (nodus SA), suatu daerah
kecil khusus di dinding atrium kanan dekat pintu masuk vena cava superior.
2.
Nodus Atrioventrikuler (nodus AV), suatu
berkas kecil sel-sel otot jantung khusus yang terdapat pada dasar atrium kanan
dekat septum, tepat diatas pertemuan atrium dan ventrikel.
3.
Berkas His (berkas atrioventrikular), suatu
jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus AV dan masuk ke septum
antarventrikel. Disini berkas tersebut terbagi menjadi cabang berkas kanan dan
kiri yang turun menyusuri septum, melengkung mengelilingi ujung rongga
ventrikel dan berjalan balik ke arah atrium di sepanjang dinding luar.
4.
Serat Purkinje, serat-serat halus terminal
yang menjulur ke seluruh miokardium ventrikel seperti ranting kecil dari suatu
cabang pohon.
Sistem
konduksi diatas dimulai dari nodus sinoatrial sebagai pacemaker yang berguna untuk memicu setiap siklus jantung. Nodus SA
ini bisa dipengaruhi oleh sistem saraf pusat , seperti impuls dari saraf
simpatis akan menambah kecepatannya dan saraf parasimpatis akan
memperlambatnya. Hormon tiroid dan epineprin yang dibawah oleh darah juga dapat
mempangaruhi kecepaan impuls nodus SA. Setelah impuls listrik yang diinisiasi
oleh nodus SA, impulsnya akan menyebar melalui kedua atrium dan menyebabkan
kedua atrium berkontraksi secara berkesinambungan. Pada saat yang sama, impuls
tersebut mendepolarisasi nodus atrioventrikular yang berada dibawah atrium
kanan.
Dari
nodus AV ini, cabang dari serat konduksi yaitu berkas His melalui otot jantung
sampai septum interventrikular. Berkas His ini kemudian bercabang menjadi cabang kanan (right bundle)
dan cabang kiri (left bundle). Walaupun berkas His mendistribusikan energi
listrik ini sampai melewati permukaan medial ventrikel, kontraksi sesungguhnya
distimulasi oleh berkas purkinje (serat otot konduksi) yang muncul dari cabang
bundle dan dilanjutkan ke sel miokardium ventrikel.
Aksi
Potensial Sel Otoritmik Jantung
-
Fase 0 (Depolarisasi Cepat)
Dibawah keadaan normal, serat otot
jantung dapat berkontraksi sekitar 60-100 kali/menit oleh karena impuls listrik
yang dihasilkan oleh nodus SA. Aksi ini merubah potensial istrahat membran dan
membiarkan masuknya alian Na+ (sodium) secara cepat kedalam sel
melalui Natrium Channel. Dengan masuknya ion natrium (bersifat postif) ke dalam
sel, maka potensial dalam membran sel akan menjadi lebih positif sehingga
ambang potensialnya akan naik (depolarisasi) sekitar 30 mV.
-
Fase 1 (Repolarisasi Awal)
Segera setelah fase 0, channel untuk
ion K+(potassium) terbuka dan melewatkan ion kalium keluar dari
dalam sel. Hal ini membuat potensial membran sel menjadi lebih turun sedikit.
-
Fase 2 (Plateu)
Segara setelah repolarisasi awal,
untuk mempertahankan ambang potensial di membran sel maka ion kalsium (Ca2+)
akan segera masuk sementara ion kalium tetap keluar. Dengan begini, ambang
potensial membran sel akan tetap datar untuk mempertahankan kontraksi sel otot
jantung.
-
Fase 3 (Repolarisasi cepat)
Diperiode ini, aliran lambat ion
kalsium berhenti, akan tetapi aliran ion kalium yang keluar membran sel tetap
terjadi sehingga potensial membran menjadi turun (lebih negatif) dan disebut
dengan repolarisasi.
-
Fase 4 (Istirahat/resting state)
Diperiode ini, potensial membran
menjadi ke fase istirahat dimanan potensialnya sekitar -90 mV. Dikarenakan ion
natrium yang berlebihan didalam sel dan ion kalium yang berlebihan diluar sel
dikembalikan ke tempat semula dengan pompa natrium-kalium, sehingga ion natrium
kembali ke luar sel dan on kalium kembali ke dalam sel.
EKG
(Elektrokardiogram)
EKG
adalah alat yag digunakan untuk merekam penyebaran keseluruhan aktivitas
listrik jantung
Siklus
Mekanik dan Bunyi Jantung
Bunyi
jantung terdiri dari 4 macam, yaitu:
-
Bunyi Jantung 1 adalah bunyi jantung yang
terdengar ketika katup atrioventrikular yaitu katup tricuspid dan mitralis
tertutup.
-
Bunyi Jantung 2 adalah bunyi jantung yang
terdengar ketika katup semilunar yaiu katup pulmonal dan aorta tertutup.
-
Bunyi Jantung 3 adalah bunyi jantung yang
terdengar ketika terjadi aliran darah dari atium menuju ventrikel. Bunyi
jantung ini normal pada orang yang kurus
ataupun atlet.
-
Bunyi Jantung 4 adalah bunyi jantung yang
terdengar keika atrium berkontraksi. Bunyi jantung ini tidak normal sama sekali
terdengar, contohnya pada hypertrophy atrium.
Siklus
jantung terdiri dari sistol (kontraksi dan pengosongan) dan diastole (relaksasi
dan pengisian) yang bergantian. Kontraksi terjadi karena penyebaran eksitasi ke
seluruh jantung sementara relaksasi mengikuti repolarisasi otot jantung. Atrium
dan ventrikel melakukan siklus sistol dan diastol secara terpisah.
Siklus
mekanik jantung terdiri atas satu periode relaksasi yang disebut diastolik,
yaitu periode pengisian jantung oleh darah, yang diikuti oleh satu periode
kontraksi yang disebut sistolik. Siklus ini lebih rinci
terdiri atas 4 periode, yaitu :
1.
Periode
pengisian
Selama fase sistolik ventrikel, sejumlah besar
darah berkumpul di atrium kiri dan kanan karena katup A-V tertutup. Oleh karena
itu, segera sesudah sistolik selesai dan tekanan ventrikel turun lagi sampai
nilai diastoliknya yang rendah, tekanan yang cukup tinggi yang terbentuk di
atrium segera mendorong katup A-V agar terbuka sehingga darah dengan cepat
mengalir ke dalam ventrikel. Keadaan ini disebut sebagai periode pengisian cepat pada
ventrikel.
Periode pengisian cepat berlangsung kira-kira
pada sepertiga pertama dari diastolik. Selama sepertiga kedua dari diastolik,
biasanya hanya ada sedikit darah yang mengalir masuk ke dalam atrium dari
vena-vena dan dari atrium langsung ke ventrikel.
Selama periode sepertiga akhir dari diastolic,
atrium berkontaksi dan memberikan dorongan tambahan terhadap aliran darah yang
masuk ke dalam ventrikel, dan hal ini kira-kira 20 persen dari pengisian
ventrikel pada setiap siklus jantung.
Adapun bunyi jantung ketiga (BJ III) bisa
terdengar saat akhir periode pengisian cepat (rapid inflow). BJ III umumnya
didapatkan pada olahragawan, dimana siklus mekanik jantung berlangsung lebih
cepat, sehingga pada fase pengisian cepat sering kali terjadi turbulensi aliran
darah dari atrium masuk ke ventrikel yang menyebabkan bunyi yang terdengar di
akhir periode ini.
2.
Periode
kontraksi isovolemik
Segera sesudah ventrikel terisi, ventrikel
mulai berkontraksi, tekanan ventrikel eningkat dengan tiba-tiba, seperti yang
digambarkan dalam Gambar 2, sehingga menyebabkan katup A-V menutup. Penutupan
katup A-V menyebabkan getaran pada darah disekitarnya dan akhirnya merambat ke
dinding dada, sehingga jika kita meletakkan stetoskop di daerah apeks jantung
kita bisa mendengar bunyi jantung pertama (BJ I).
Selanjutnya dibutuhkan tambahan waktu 0,02
sampai 0,03 detik bagi ventrikel agar dapat membentuk tekanan yang cukup untuk
mendorong katup aorta dan pulmonalis agar terbuka melawan tekanan di dalam
aorta dan arteri pulmonalis. Oleh karena itu, selama periode kontraksi
isovolemik, yang berarti ada kenaikan tegangan di dalam otot namun tidak ada
atau terjadi sedikit pemendekan serabut-serabut otot.
3.
Periode
ejeksi
Bila tekanan ventrikel kiri meningkat sedikit
di atas 80 mmHg, ( dan tekanan ventrikel kanan meningkat sedikit di atas 8
mmHg), maka tekanan ventrikel ini akan mendorong katup aorta dan katup
pulmonalis agar terbuka. Segera setelah itu, darah mulai mengalir keluar dari
ventrikel, sekitar 70 persen dari proses pengosongan darah terjadi selama
sepertiga pertama dari periode ejeksi dan 30 persen sisa pengosongan terjadi
selama dua ertiga berikutnya. Oleh karena itu, aktu sepertiga pertama disebut
periode ejeksi cepat dan waktu dua pertiga yang terakhir disebut sebagai periode
ejeksi lambat.
4.
Periode
relaksasi isovolemik
Pada akhir sistolik, relaksasi ventrikel mulai
terjadi secara tiba-tiba, sehingga baik tekanan intraventrikel kiri maupun
kanan menurun dengan cepat. Peninggian tekanan dalam arteri besar yang
berdilatasi, yang baru saja diisi dengan darah dari ventrikel yang
berkontraksi, segera mendorong darah kembali ke ventrikel sehingga aliran darah
ini akan menutup katup aorta dan katup pulmonlis dengan keras maka terdengarlah
bunyi jantung II (BJ II). Selama 0,03 sampai 0,06 detik berikutnya, otot
ventrikel terus berelaksasi, meskipun volume ventrikel tidak berubah. Selama
periode ini, tekanan intraventrikel menurun dengan cepat ke tekanan
diastoliknya yang rendah. Selanjutnya katup A-V akan terbuka untuk memulai siklus
pemompaan ventrikel yang baru atau mengawali periode pengisian ventrikel.
Curah
Jantung
Curah
jantung adalah volume darah yang dipompa oleh masing-masing ventrikel per
menit. Curah jantung sangat bergantung pada kecepatan jantung (denyut per
menit) dan isi sekuncup (volume darah yang dipompa Kecepatan jantung rata-rata
saat istirahat adalah 70 kali/menit dan isi sekuncup rata-rata saat istirahat
adalah 70 mL/denyut, dimana bila dikalikan akan menghasilkan curah jantung
sebesar 4900 mL/menit atau mendekati 5 liter/menit.
Kecepatan
jantung sangat dipengaruhi oleh nodus SA karena sebagai pemicu awal dari
kontraksi nantinya. Selain itu, saraf simpatis dan parasimpatis dapat
mempengaruhi kecepatan jantung dimana saraf simpatis dapat meningkatkan
kecepatan denyut jantung ketika dibutuhkan peningkatan aliran darah. Efek utama
stimulasi simpatis pada nodus SA adalah percepatan depolarisasi sehingga ambang
lebih cepat tercapai. Norepineprin yang dikeluarkan dari ujung saraf simpatis
mengurangi permeabilitas K+ dengan mempercepa inaktivasi saluran K+.
Dengan penurunan jumlah ion kalium yang meninggalkan sel, bagian dalam sel
menjadi kurang negatif sehingga timbul efek depolarisasi. Dengan pergeseran ambang
yang lebih cepat tentu saja memungkikan potensial aksi lebih cepat dan juga
mempercepat denyut jantung. Sedangkan untuk saraf parasimpatis justru
memperlambat kecepatan denyut jantung. Asetilkolin yang dikeluarkan oleh saraf
parasimpatis meningkatkan permeabilitas nodus SA terhadap ion kalium dengan
memperlambat penutupan saluran ion kalium sehingga nantinya ion kalium akan
keluar dari dalam sel lebih lama sehingga bagian dalam sel lebih negatif
sehingga lebih lama untuk masuk ke ambang istirahat dengan juga memperlama fase
repolarisasi. Hal ini tentu saja memperlama depolarisasi dan aksi potensial
sel-sel jantung. Dan akhirnya dapat memperlambat denyut jantung seseorang.
Isi
Sekuncup sangat dipengaruhi oleh aliran darah balik dari vena dan volume
diastolik akhir, dimana aliran vena tersebut terkait dengan volume darah dan
resistensi pembuluh, serta jumlah darah yang dikontraksikan oleh atrium (otot)
untuk masuk kedalam ventrikel.
Referensi:
1. Guyton AC, Hall JE. Textbook of medical
physiology. 11th edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2006.
2. Sherwood L. Human physiology: From cells
to system. 7th edition. Toronto: Brooks/Cole Cengage Learning; 2010.
Subscribe to:
Posts (Atom)